"Subsidi yang tepat sasaran untuk negara yang sedang memerlukan itu tidak salah. Kita tidak akan masuk ekonomi neo liberalisme. Kita tidak akan masuk ekonomi kapitalis fundamental, yang seolah-olah mentabukan hal-hal semacam itu," kata Presiden SBY saat memberikan pengantar pada Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LJP LKPP) Tahun 2013, yang disampaikan oleh Ketua BPK Rizal Jalil, di Istana Negara, Jakarta, Jumat pagi (13/6).
Menurut Presiden, dikutip dari situs resmi sekretariat kabinet, subsidi tidak keliru demi tujuan membantu orang-orang yang miskin. Yang salah adalah jika subsidi tidak tepat sasaran. Dalam konteks itu, Presiden SBY mengingatkan bahwa Indonesia harus memikirkan cara subsidi yang pas dan tepat sasaranyang tidak membebani APBN.
"Mari kita berpikir besar konseptual, bukan kontekstual, sedikit-dikit menaikkan BBM. Di satu sisi kita harus berpikir bagaimana sebaiknya politik anggaran itu seperti apa, harus cermat, harus prudent, tapi juga harus realistis," pungkas Presiden SBY.
[ald]
BERITA TERKAIT: