Penentuan capres dan cawapres dari partai itu sepenuhnya ada di tangan Majelis Tinggi Partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.
Banyak pihak yang meragukan keseriusan Demokrat menggelar konvensi tersebut. Apakah nanti tetap Majelis Tinggi yang berwenang menentukan capres Demokrat, walau ada komitmen capres ditentukan berdasar hasil survei lembaga terpercaya? Apalagi, ada adik ipar SBY berlaga di sana, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo.
Salah seorang peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Anies Baswedan, mengaku memahami keraguan banyak pihak tersebut. Tapi dia begitu yakin bahwa Demokrat akan konsisten dengan komitmen awalnya dalam memutuskan capres.
Menurut Anies, salah satu tujuan diadakannya konvensi adalah meningkatkan kredibilitas Partai Demokrat yang sedang anjlok. Maka dia yakin, Demokrat akan memegang komitmennya bahwa capres yang akan diusung adalah pemenang survei yang digelar tiga lembaga survei terpercaya yang dipakai Demokrat.
"Ini seperti menetapkan 1 Syawal. Yang tetapkan adalah Menteri Agama. Tapi yang menentukan adalah surveyor hilal-nya," terangnya.
Namun, memang tetap saja ada kekhawatiran pertimbangan Majelis Tinggi nanti akan berbeda dengan hasil survei. Menanggapi peluang itu, Rektor Universitas Paramadina ini menegaskan, Demokrat sama saja menghabisi dirinya sendiri bila bermain curang.
"Kalau yang menang A, lalu Majelis Tinggi bilang B, maka kredibiltasnya akan habis. Itu langkah irasional yang luar biasa," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: