Lewat akun twitter pribadinya (@anasurbaningrum) beberapa saat lalu, tersangka kasus korupsi Hambalang ini mengutarakan keyakinannya bahwa SBY pasti rela menjadi cawapres. Anas berangkat dari pengorbanan SBY "turun pangkat" melepas jabatan Ketua Dewan Pembina menjadi Ketua Umum Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa Demokrat.
Menurut Anas, SBY rela menjadi ketua umum demi keutuhan dan menjaga elektabilitas Demokrat Buktinya, setelah SBY menjadi Ketua Umum, Partai Demokrat melakukan terobosan politik yang rasional yaiyu konvensi Capres. Konvensi bertujuan untuk membangun citra politik baru bagi Demokrat yakni terbuka dan aspiratif dalam perekrutan Capres. Konvensi juga diharapkan mendongkrak elektabilitas, peserta konvensi "berjibaku" untuk menaikkan elektabilitas partai.
"Kesebelasan (11 tokoh) dan segenap energinya diharapkan menjadi turbin pemutar mesin elektabilitas PD. Tetapi harapan itu belum terwujud. Berbagai survei menunjukkan data tentang jarak antara harapan dan kenyataaan," jelasnya.
Anas ingatkan, saat ini elektabilitas Demokrat belum naik. Survei LSI dan CSIS misalnya, menunjukkan angka Demokrat malah turun. Sementara itu, konvensi belum berhasil menjadi magnet politik menarik. Malah beberapa tokoh menolak ikut menjadi peserta konvensi.
"Pemberitaan konvensi tidak seperti dulu konvensi Golkar. Memang agak beda konvensi Demokrat dan Golkar, bahkan misalnya, pemberitaan tentang Bang Ruhut di Komisi III lebih menonjol ketimbang berita konvensi," kata Anas lagi.
Sejauh ini kesebelasan konvensi Demokrat masih tertinggal cukup jauh dibanding nama lain dari partai lain. Kesebelasan konvensi PD ada di belakang Jokowi, Prabowo, ARB, JK, Wiranto, atau Mahfud MD. Walau semua tokohnya hebat, lanjut Anas, tetapi yang angkanya lumayan baru Dahlan Iskan.
Nah, disinilah Anas menilai Demokrat tidak pantas berkecil hati. Demokrat, menurutnya, masih punya kartu politik yang hebat jika mau dimainkan.
"Kartu truf itu adalah Pak SBY. Tokoh utama PD, Presiden dan sekaligus Ketum PD. Tidak ada tokoh PD yang dalam hal segalanya sebanding dengan Pak SBY. Satu-satunya matahari Demokrat," tulis Anas memuji SBY.
[ald]
BERITA TERKAIT: