Soal Kejujuran dan Kepercayaan, Jokowi Kebalikan dari SBY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 02 November 2013, 09:57 WIB
Soal Kejujuran dan Kepercayaan, Jokowi Kebalikan dari SBY
jokowi-sby/net
rmol news logo Baru-baru ini konsultan politik dan pakar polling asal Amerika Serikat , Stan Greenberg, diberitakan merilis elektabilitas Gubernur DKI JokoWidodo pada pertengahan September 2013 adalah 68 persen di atas Prabowo Subianto (15 persen) dan Aburizal Bakrie (11 persen).

Alasan responden memilih Jokowi, seperti disimpulkan dari survei tersebut, karena Jokowi sosok honest and trusted (jujur dan dapat dipercaya). Nah, jika hasil survei Stan Greenberg menyebut pribadi Jokowi demikian, maka dapat dikatakan SBY not honest and not trusted (tidak jujur dan tidak bisa dipercaya).

Demikian disampaikan  mantan Menteri Pertanian, Bungaran Saragih, ketika menjadi pembicara bersama dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Djamester A Simarmata, di markas Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Relawan Jokowi), di Cawang Baru, Jakarta Timur, kemarin malam (Jumat, 1/11), seperti tertulis dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi beberapa saat lalu.

"SBY banyak bicara tetapi tak ada implementasi," katanya.

Sementara Djamester menambahkan, tingkat kemerataan (gini ratio) untuk penghasilan, tahun 2004 sebesar 0,32. Namun tahun 2010 sudah menjadi 0,41. Berarti kesenjangan semakin besar. Untuk kekayaan, gini ratio 2010 sebesar 0,764.

Bungaran dan Djamester mempunyai kesimpulan bahwa sosok Jokowi sebagai sosok yang mampu merestorasi ekonomi Indonesia.

"Saya yakin, Jokowi akan bisa memuwujudkan self propelling growth, yang diawali dengan pemerintah bersih dan kebijakan tepat," timpal Bungaran. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA