Menurut Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, masyarakat di bumi Papua akan lebih mudah terprovokasi bila pemerintah pusat menganggap remeh minimnya infrastruktur di sana.
"Waktunya sudah tidak bisa ditunda dengan 5,6, 8 tahun. Bila tidak ada peningkatan yang cukup signifikan, maka masyarakat akan lebih mudah terprovokasi menempatkan egoisme sektoral mereka di atas kebanggan sebagai warga negara Indonesia," kata Surya usai menemui para kader Partai Nasdem di Jayapura, Papua, Senin (28/10).
Guna mengindari potensi separatisme, lanjut Surya dalam rilis yang dikirimkannya, pemerintah pusat mesti selekasnya menyadari bahwa rakyat di Papua masih memerlukan supervisi dan asistensi. Pemerintah jangan lagi mencari-cari kesalahan, melainkan harus memberi kasih sayang dan menjamin keikutsertaan warga Papua dalam pembangunan.
Meski memiliki sumber daya alam salah satu terbaik di Indonesia, Surya mengkritik
managerial skill yang dimiliki sebagian dari mereka yang terpilih sebagai kepala daerah di Papua. Mereka yang terpilih lewat pemilihan langsung itu tidak datang dengan semangat "spartan" membangun wilayahnya. Mereka bahkan lebih banyak membuang waktu di Jakarta.
"Pemerintah pusat tidak bisa melepaskan diri dengan mengatakan sudah ada otonomi khusus. Di sini dibutuhkan pemimpin kuat yang mengatur pemerintahan yang kuat. Kalau pemimpinnya ragu dan lemah, kekacauan akan terjadi dimana-mana," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: