Politisi senior Partai Golkar, Yoris Raweyai, mengatakan, Golkar alami kemunduran dan ada dalam bahaya bila salah satu tokohnya yang berbeda pendapat dan menyampaikan kritik demi kemajuan partai malah dianggap musuh.
"Saya protes keras soal ini," ujarnya dalam perbincangan dengan wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).
Ketua DPP Golkar ini mencontohkan sikap dan pemikiran Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, yang sering berbeda bahkan mengkritik kinerja pengurus partai maupun elektabilitas capres Golkar, Aburizal Bakri (Ical).
"Menurut saya, Akbar memberi masukan demi kebaikan partai dan bukan menghujat. Memang secara formal Ical sampai saat ini belum memberikan waktu khusus pada mantan Ketua Umum Golkar itu," papar Yoris.
Diakui Yoris, ada faksionalisasi di tubuh Partai Golkar. Faksi-faksi itu terbangun secara alamiah. Kini, tinggal bagaimana para pimpinan Golkar mengelola faksi-faksi itu untuk disinergikan dan dimanfaatkan bagi kepentingan partai.
Dalam konteks ini, dia pun mengusulkan agar suara DPD II didengar dan diakomodasi dalam berbagai tingkat pertemuan dan dalam memutuskan sesuatu. Posisi mereka saat ini strategis karena merekalah ujung tombak menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden. Kalau dari sisi AD/ART partai DPD II tidak terakomodir, harus dicari solusi untuk memberi kesempatan pada mereka.
[ald]
BERITA TERKAIT: