Jokowi Jangan Mudah Mabuk Sanjungan, Apalagi Takut Ketinggalan Kereta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 13 September 2013, 13:22 WIB
Jokowi Jangan Mudah Mabuk Sanjungan, Apalagi Takut Ketinggalan Kereta
rmol news logo Harus diakui bahwa ada kemajuan nyata yang dicapai Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta, tapi tetap saja itu belum optimal.

Di mata  Direktur Eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta, Hatta Taliwang, dorongan yang kuat kepada mantan Walikota Surakarta itu untuk mencalonkan diri sebagai presiden 2014-2019, sangat meresahkan.

Hatta kuatir, desakan kepada Jokowi yang baru menjabat Gubernur sejak Oktober 2012 lalu itu malah membuat tugas-tugas utamanya di Jakarta terlantar.

"Kalau murni Jokowi itu pemimpin tulus ikhlas, maka beliau tidak boleh ge-er atau mabuk disanjung orang dan media. Kalau betul Jokowi pemimpin tulus dan rendah hati, beliau harus ikhlas terima dan kerjakan mandat rakyat untuk bekerja lima tahun di Jakarta," ujarnya dalam pesan elektronik yang disebar ke wartawan, Jumat siang (13/9).

Jokowi diharapkannya tidak tergoda segala macam hasil survei popularitas yang mengangkatnya tinggi-tinggi. Joowi juga mesti waspada, keenakan disanjung akan membuatnya tampak maruk kekuasaan di mata rakyat.

"Siapapun presiden ke depan tak akan mampu benahi Indonesia selama sistemnya amburadul. Jokowi konsentrasi dulu di Jakarta. Biar rezim, sistem dan pemimpin abal-abal semua berlalu dengan caranya sendiri. Jangan kuatir ketinggalan kereta," jelasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA