Dia tegaskan, pemberitaan tersebut tidak benar alias
hoax.
Penegasan itu disampaikan Menkopolhukam Djoko Suyanto melalui Deputi Komunikasi Informasi dan Aparatur Kemenkoplhukam, Marsda TNI Agus Barnas, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu, Kamis (28/2).
"Kantor Kemenko Polhukam tidak pernah dan tidak boleh mengadakan rapat yang berkaitan masalah internal parpol apapun," kata Agus Barnas meneruskan keterangan Djoko Suyanto.
Dia juga menegaskan, selama ini kantor Kemenkoplhukam tidak pernah mengurusi Anas Urbaningrum maupun kasusnya yang belakangan ini jadi sorotan publik.
Sebelumnya diberitakan, Cikeas merespon wawancara Anas Urbaningrum bertajuk "Perlawanan Anas" yang disiarkan ekslusif oleh RCTI dini hari kemarin dengan menggelar rapat gabungan PPATK, BPK, Polri, BIN, Kejaksaan dan KPK. Rapat memutuskan perlu segera mengambil langkah-langkah dalam waktu dekat terhadap Anas.
Keputusan yang diambil KPK perlu segera menahan Anas. Karena kasus gratifikasi mobil Toyota Harrier yang menjadikan Anas sebagai tersangka sangat lemah, maka dia harus dijebak melalui kasus di proyek-proyek lainnya.
Selanjutnya, akan ada rapat pada akhir pekan ini di Kemenkopolkam untuk memetakan pendukung Anas dari kalangan non Partai Demokrat. Akan dilakukan pengawasan penuh terhadap mereka. Kemudian dilanjutkan dengan tekanan agar mereka tidak lagi mendukung Anas. Wamenkumham Deny Indrayana disiapkan jadi koordinator penghubung di lembaga penegak hukum terkait operasi terhadap Anas ini.
Target operasi senyap ini harus segera dilaksanakan, setidak-tidaknya saat SBY membawa Gita Wirjawan di komunitas Bisnis Eropa di Jerman. SBY dan Gita Wirjawan Cs memang akan berangkat ke Jerman pada tanggal 3 Maret 2013 nanti.
[dem]
BERITA TERKAIT: