PPMI Sudan Kecam Marzuki Alie Sebut Mahasiswa di Jerman Seperti Maling

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Rabu, 28 November 2012, 22:15 WIB
PPMI Sudan Kecam Marzuki Alie Sebut Mahasiswa di Jerman Seperti Maling
marzuki alie/ist
rmol news logo Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia(PPMI) Sudan mengecam pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie yang menyebut tindakan mahasiswa Indonesia di Jerman yang menguntiti anggota DPR yang tengah studi banding seperti maling.

"Jujur kami sangat kecewa dengan sikap Pak Marzuki Ali. Seharusnya Pak Marzuki tahu diri dan sadar, dirinya saat ini sedang mengemban amanah untuk jadi  pemimpin. Bukankah salah satu kewajiban dari seorang pemimpin adalah memberikan contoh dan keteladanan yang baik bagi mereka yang dipimpinnya," kata Sekretaris Jenderal PPMI Sudan, Muhammad Fakhrurrazi Anshar, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (28/11).

"Kami kecewa dengan pernyataan beliau yang menuduh bahwa mahasiswa di luar negeri itu hanya menghabiskan devisa negara. Padahal dia juga lulusan luar negeri, kan lucu!" sambung dia.

Semestinya, kata dia, Marzuki Alie mengapresiasi dan mendukung keberanian dan kepedulian mahasiswa Indonesia di Jerman yang memantau dan mengkritisi kunjungan anggota Badan Legislasi DPR untuk memperoleh masukan dari DIN untuk menyusun Undang-Undang Keinsinyuran. Para mahasiswa  menilai kunjungan tersebut sebagai salah alamat sebab DIN ternyata tidak mengurusi profesi insinyur, melainkan standar produk dan proses teknik. Selain itu, para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Berlin, Jerman, menilai kunjungan tersebut terkesan tidak dirancang dengan baik dan terburu-buru. Terlihat dari tidak adanya penerjemah yang disiapkan, kesalahan memilih lembaga yang dikunjungi, serta lemahnya penguasaan bahan para anggota Dewan.

Dia mengingatkan Marzuki, jangan dikira tindakan tersebut hanya perbuatan yang sia-sia. Kalaulah para anggota DPR itu bukan wakil rakyat, yang notabene perjalanan dinas ke luar negerinya menggunakan uang rakyat, maka tidak ada manfaatnya teman-teman mahasiswa di Jerman menghabiskan waktu untuk mengamati, memperhatikan, sampai mengikuti kegiatan dan aktifitas mereka di luar negeri.

"Coba pikirkan, ditengah-tengah kesibukannya para rekan kita mahasiswa Indonesia di Jerman masih mau meluangkan waktunya untuk  hal tersebut. Tentunya itu semua dilakukan agar tidak ada lagi orang yang merasa bebas dalam menggunakan fasilitas dan dana negara tanpa ada tujuan dan hasil konkrit yang ingin dicapai. Kami sarankan kepada seluruh PPI di Seluruh Dunia agar dapat tegas dan berani seperti yang dilakukan rekan-rekan di Jerman," imbuh Fakhrurrazi.

"Yang lebih membuat kami terpukul dan kecewa adalah perkataan yang sangat tidak mendidik dari Ketua DPR yang dengan terang-terangan menyebut kalau kawan-kawan kita di Jerman itu maling. Padahal sebenarnya yang pantas disebut maling itu mereka-mereka yang seakan tidak berdosa memakan dan menikmati duit negara melalui jalur korupsi," tandas dia. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA