Misalnya, ada jargon 'Koalisi Rakyat lawan Koalisi Partai' dengan 'Semut lawan Gajah'.
Analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo, mengingatkan publik Jakarta tak terpedaya dengan jargon kampanye Jokowi. Salah besar, menurutnya, Jokowi-Ahok mengklaim sebagai kekuatan koalisi rakyat.
"Koalisi rakyat itu milik calon independen, karena tidak ada kepentingan parpol pengusung di balik mereka. Bohong kalau Jokowi katakan dia bangun koalisi rakyat karena dia produk koalisi PDIP dan Gerindra," kata Karel kepada
Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 15/9).
Menurutnya, Jokowi juga tengah berbohong dengan mengilustrasikan dirinya sebagai semut sementara Fauzi Bowo sebagai gajah. Sebab pada faktanya ada banyak 'gajah' yang menyokong pencalonannya. Misalnya, disebutkan dia, ada Prabowo Subianto, Hashim dan Djan Faridz.
"Manipulasi citra ini bahaya. Publik terbutakan dari tampilan luar saja. Publik Jakarta harus hati-hati, jangan-jangan setelah terpilih dia tidak bisa mengatasi masalah macet dalam setahun terus ngeles bahwa itu warisannya Foke," imbuhnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: