Nachrowi Ramli: Media Penggal Ucapan Saya, Jadi Ada Perubahan Arti

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 14 September 2012, 19:54 WIB
Nachrowi Ramli: Media Penggal Ucapan Saya, Jadi Ada Perubahan Arti
nachrowi ramli/rmol
rmol news logo Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Nachrowi Ramli, memenuhi panggilan Panwaslu DKI terkait laporan kubu Jokowi-Ahok atas dugaan kampanye berbau SARA.

Nara, panggilan dia, datang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Pernyataanya saat berada di forum Bamus (hari Lebaran Betawi) di lapangan Djabesmen Pulo Gadung, Jakarta Timur, dianggap bermasalah.

Kesiapan Nara untuk memberikan klarifikasi juga sudah lebih dulu disampaikan Nara secara langsung saat ditemui usai acara Deklarasi Damai, kemarin. Dia bersedia memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang dianggap kampanye berbau SARA.

Ucapan Nara yang dinilai kampanye SARA dan sudah disiarkan sebuah media televisi itu berbunyi seperti berikut, "Saya mengingatkan kepada kaum Betawi, tidak ada pilihan lain selain satu untuk semua. Silakan keluar dari Betawi jika tidak memilih orang Betawi."

Setelah pertemuan, Ketua Panwaslu, Ramdansyah, mengatakan, pihaknya telah lakukan forum klarifikasi.

"Ada beberapa poin yang kita bahas, dalam pelaporan-pelaporan yang disampaikan, Panwaslu mengimbau agar siapa saja warga masyarakat yang ingin melapor ke Panwaslu menyertakan sudut pandang yang utuh," ujarnya saat jumpa pers usai pertemuan di kantor Panwaslu, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).

Nara pun merasa bersyukur sudah berkesempatan untuk mengklarifikasi.

"Mudah-mudahan dengan hari ini sudah jelas semua, tim saya juga sudah menyerahkan rekaman (pidato) ini secara penuh dan utuh," katanya.

Menurut pihaknya, berita di media TV yang menayangkan statementnya itu tidak utuh.

"Dipenggal sedemikian rupa hingga konteksnya jadi berbeda, itu bisa membahayakan dan merugikan banyak pihak," tegasnya.

"Media TV itu sudah menyebarkan kebohongan publik. Saya juga mengimbau agar media memberikan informasi secara lengkap, utuh dan komprehensif," lanjuta dia.

Dia sayangkan, akibat penggalan kata sambutan itu, jadi ada perubahan arti dan suasana batiniah.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA