Latihan ini diskenariokan menghadapi bencana gempa bumi yang menimbulkan kerusakan pada permukiman dan infrastruktur, serta penyelamatan dan evakuasi warga.
Kegiatan ini melibatkan personel gabungan TNI dan ADF, serta didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Lebak, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), dan unsur Forkopimda Lebak Selatan.
Dalam pelaksanaannya, pasukan gabungan menampilkan interoperabilitas dan koordinasi lintas lembaga, mulai dari penilaian situasi, evakuasi warga ke titik aman hingga penanganan medis darurat.
Unsur Emergency Medical Team (EMT) dan fasilitas Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) juga dioperasikan untuk memberikan pertolongan pertama sebelum korban dipindahkan ke fasilitas rujukan.
"Latihan ini tidak hanya mengasah kemampuan militer, tetapi juga memperkuat kerja sama antarlembaga dan negara sahabat dalam misi kemanusiaan," kata Danyonkes Denma Mabes AU, Letkol Kes Hendra dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 28 Oktober 2025.
Latihan gabungan ini juga menjadi wujud konkret kerja sama pertahanan Indonesia–Australia yang menekankan kesiapsiagaan regional dan respons kemanusiaan.
Kegiatan ini melibatkan puluhan personel gabungan, terdiri dari prajurit TNI dari ketiga matra dan pasukan ADF, serta unsur pendukung dari instansi sipil.
BERITA TERKAIT: