Para pemerhati alutsista udara mengetahui, varian jet tempur F-15
Eagle, selain dioperasikan AU AS juga dioperasikan AU Jepang, AU Korea Selatan, AU Singapura, AU Arab Saudi, AU Israel hingga AU Qatar yang masih dalam tahap pesanan.
Kehendak membeli F-15X
Advanced Eagle menjadi menarik dicermati. Pasalnya, sejak sekitar tahun 2001, AU AS tak lagi membeli F-15
Eagle saat varian F-15E
Strike Eagle diserahterimakan. Namun, belakangan beberapa negara seperti Israel, Korea Selatan, Arab Saudi dan Singapura serta Qatar, ikut memesan varian yang bahkan lebih canggih dari F-15E.
Bukan apa-apa, sejak 15 tahun terakhir, AU AS fokus membeli pesawat tempur yang dilabeli “generasi kelimaâ€. F-22
Raptor (produksinya sudah dihentikan di angka 187 unit) dan F-35
Lightning II yang rencananya dibeli sekitar tiga ribuan unit.
Nah, apakah rencana pembelian F-15X
Advanced Eagle yang berbasis F-15E (masuk klasifikasi jet tempur generasi ke-4) itu merupakan langkah mundur? Rupanya tidak.
Ternyata, varian F-15X
Advanced Eagle yang akan dibeli AU AS merupakan varian tercanggih. Jet tempur ini merupakan pengembangan basis varian F-15SA (
Saudi Advanced), pesanan Arab Saudi dan F-15QA (
Qatar Advanced). Kedua varian jet tempur F-15 ini dijejali perangkat
avionik canggih. Mampu membawa senjata-senjata modern generasi akhir.
Bahkan, dalam konfigurasi khusus, F-15X
Advanced Eagle dirancang untuk mampu membawa 22 pucuk rudal udara ke udara. Pesanan Arab Saudi sebanyak 84 unit hampir rampung diserahterimakan sementara pesanan Qatar sebanyak 36 unit masih dalam proses pabrikasi.
Tampaknya pemerintah AS berhitung, F-15X
Advanced Eagle diharapkan mampu mengisi kesenjangan antara jet tempur generasi ke-5 dan ke-4 di AU AS. Dalam dua hingga tiga puluh tahun ke depan, AU AS akan mengandalkan gabungan armada pesawat tempur generasi ke-5 dan ke-4. Namun sebagian dari jet tempur generasi ke-4, terutama armada F-15C
Eagle sudah tergolong
uzur. Mulai bermasalah terutama dari segi kekuatan struktural badan pesawat.
Jadi, kehadiran F-15X
Advanced Eagle diharapkan tak hanya “memperpanjang nafas†armada jet tempur generasi ke-4, tapi juga bisa mendampingi jet-jet tempur generasi ke-5 yang berteknologi siluman (
stealth). Tanpa mengganggu politik anggaran pembelian pesawat sebelumnya.
Itulah kemudian, pembelian F-15X
Advanced Eagle dinarasikan sebagai
complement armada F-22 dan F-35. Para petinggi AU AS berusaha meyakinkan baik pihak legislatif maupun produsen F-35 bahwa pembelian F-15X
Advanced Eagle sama sekali tak mengganggu program besar F-35. Intinya, pembelian F-15X
Advanced Eagle tidak akan mengambil jatah pagu anggaran yang sudah disiapkan untuk pembelian ribuan F-35.
Dilain sisi, rencana pembelian delapan unit F-15X
Advanced Eagle, juga merupakan langkah awal dari pembentukan satu wing tempur yang terdiri dari 80 unit pesawat yang dibagi dalam tiga skadron.
Jika tak ada halangan dari legislatif (Senat maupun Kongres AS), maka pembelian untuk satu wing tersebut akan rampung setelah lima tahun, sejak pesanan pertama diserahterimakan.
[yls]