Begitu dikatakan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto saat dikontak, Sabtu (23/6).
"Target tidak terlalu spesifik tapi yang mereka ingin capai rasa takut masyarakat. Dia tidak menyasar si A, B, dan C tetapi rasa takut masyarakat,†jelasnya.
Oleh karena itu, Setyo berharap kepada publik terutama media agar tidak mengeksplorasi alias mendalami penangkapan ini.
Setyo khawatir hal itu berdampak ketakutan terhadap masyarakat yang tidak paham dan memahami secara jelas.
"Malah mereka takut berbuat, keluar rumah dan takut ini itu. Kalau itu terjadi teror itu berhasil,†ujarnya.
Untuk keamanan dan kelancaran Pemilihan Kepala Daerah, Polri sudah mengupayakan maksimal untuk menjamin pelaksanaannya berlangsung dengan baik.
“Kami Polri mengamankan tetapi masyarakat mempunyai tanggung jawab menjaga,†pungkasnya.
Kemarin, satu terduga teroris bernama Mukhlis ditembak mati oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Satgas Antiteror Polda Jabar. Penembakan dilakukan polisi sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan Flyover Bypass Pamanukan, Kabupaten Subang, Jumat sore.
Muklis yang didentifikasi merupakan kelompok JAD Indramayu dan Subang berhasil diringkus di jalan Tirtapraja, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Diduga, Muklis akan melakukan teror atau yang mereka sebut dengan aksi amaliyah pada pelaksanaan Pilkada Serentak 27 Juni.
[sam]
BERITA TERKAIT: