"Apapun alasannya ledakan tersebut tidak boleh terjadi karena selain mengusik ketenangan hidup dan rasa curiga di antara pemeluk agama. bom itu juga menelan banyak korban," tegas Ketua Umum GAMKI, Michael Wattimena dalam keterangannya.
Michael menekankan, fungsi gereja itu adalah tempat untuk datang beribadah, bertemu dengan Tuhan. Sehingga, gereja tidak boleh dijadikan urusan bisnis ataupun politik.
Menurut dia, Indonesa harus menjadikan contoh keragaman dan kerukunan dalam umat beragama yang selama ini diakui dunia internasional.
GAMKI mendorong Polri dan Badan Nasional Pemberantasan Teroris (BNPT) segera mengusut dan menangkap aktor dan kelompok yang mengaturnya.
"Pesan ini dikirim kepada pemerintah khususnya Polri dan BNPT agar siaga. Tentunya kejadian ini menjadi pesan kepada pemerintah, karena belum memberikan rasa aman kepada rakyatnya," desak Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat ini.
Secara tegas lanjut Michael, aparat penegak hukum perlu mendapatkan pelatihan khusus dalam mengantisipasi dan mengidentifikasi aksi teror sebelum kejadian.
"Kita sudah merasa aman dalam kerukunan, tapi dengan ledakan tadi pagi menjadikan keresahan. Karenanya Polri harus berikan rasa aman dan nyaman," bebernya.
Gereja Katolik Santa Maria Tak bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jl Arjuna menjadi sasaran teror bom.
[wid]