"Tidak ada itu (Surat Telegram), agendanya hari ini adalah pengamanan tempat-tempat ibadah dan para tokoh-tokoh agama, ulama dan ustad," tegas Syafrudin di Gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/2).
"Tidak benar, tidak ada," ucapnya lagi.
Kendati begitu, wakapolri tidak memastikan surat Telegram Kapolri dengan Nomor ST/429/II/HUM.3.5.2/2018 itu hoax tidaknya.
"Saya tidak tahu palsu, karena yang memimpin rapat itu saya, dan tidak ada agenda itu," tegas Syafruddin.
Secara terpisah, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto saat dikonformasi secara tersirat tidak membantah isi SR Kapolri dimaksud. Ia hanya menyatakan pengamanan Rizieq tidak dibahas dalam rapat tadi.
"Tadi nggak bahas. Kami membahas pengamanan kejadian kemarin jangan sampai terulang lagi dan bagaimana akan diungkap. Telegram kan boleh dijalankan atau tidak," terang Setyo.
[wid]