Ketiganya, Lorens Koten (34), Teo Dores Kopong (42), dan Emanuel adalah WNI asal NTT yang berlayar mencari ikan di perairan Malaysia.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menduga, penyanderaan dilakukan kembali oleh kelompok Abu Sayyaf lantaran mereka menganggap WNI sebagai korban yang menggiurkan. Bisa jadi selama ini Indonesia selalu membayar tebusan untuk membebaskan sandera.
"Saya rasa perompak menjadi tertarik, kalau merompak WNI Indonesia mesti dibayar," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Senin (11/7).
Karenanya, insiden penyaderaan WNI yang sudah berkali-kali, seharusnya dijadikan pembelajaran untuk semua elemen bangsa.
"Satu sisi kita harus ada pengkajian daerah yang rawan, para pebisnis pengguna wilayah itu harus minta proteksi, minta pengawalan TNI. Kan sudah berulangkali perompakan, minta kawal dong," tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menekankan agar pemerintah harus memikirkan langkah terbaik untuk membebaskan sandera.
"Ini agak berat juga. Harus dipikirkan dengan kekuatan militer seperti apa, pakai tebusan seperti apa. Walaupun sudah diberi izin Filipina untuk masuk, sebaiknya hitung untung ruginya. Kalau kita serbu pakai milter masih hidup enggak sanderanya? Harus dipikirkan baik," pungkasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: