Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, ketika ditemui di komplek parlemen, mengatakan aksi teror itu sangat meresahkan karena lokasinya berdekatan dengan kediaman resmi presiden atau Istana Merdeka.
"Seharusnya fungsi preventif lebih ditingkatkan karena ini adalah kawasan pusat," tegas Nasir.
Kejadian ini, lanjutnya, menunjukan bahwa para pelaku merupakan orang terlatih dan dipersiapkan.
"Apakah ada kaitan dengan kelompok bersenjata gerakan radikal yang barangkali mereka merasa dizalimi?" ungkapnya.
Nasir menuntut kepolisian segera mengungkap tragedi terorisme ini agar terang benderang bagi publik.
"Dalam 24 jam polisi harus memberikan keterangan yang
clear sehingga tidak menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Jangan sampai seminggu enggak ada apa-apa," desaknya.
Tapi yang penting, tambahnya, para pelaku atau jaringannya ditangkap hidup-hidup, sehingga diketahui apa sebenarnya motif dan pola pergerakan pelaku. Seperti diketahui, polisi mengaku masih mengejar beberapa pelaku yang diketahui melarikan diri ketika terjadi baku tembak.
"Kalau polisi berhasil menangkap pelakunya, buka saja semuanya, jangan lagi ada ditutupi. Di sini membutuhkan keberanian polisi," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: