Pelatihan tersebut diikuti oleh 25 orang Perwira TNI dan Polri dari berbagai Kodam dan Polda di Indonesia, antara lain Aceh, Ambon, Papua, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Pelatihan itu sudah digelar sepanjang 17-19 November.
"Tujuan pelatihan adalah membekali perwira TNI dan Polri tentang metode investigasi, interogasi dan interview sejalan dengan prinsip-prinsip HAM baik menurut standar nasional maupun internasional," kata Asisten Operasi Panglima TNI, Mayor Jenderal Indra Hidayat, yang dibacakan oleh Kolonel Inf. Edison Simanjuntak dalam sambutannya sebagaimana diteruskan dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (21/11).
Instruktur dalam pelatihan ini adalah Mr. Absjorn Rachlew, Mr. Ivar A. Fashing dan Mr. Ivar Lars K. Husby. Ketiga instruktur tersebut adalah Perwira Polisi Norwegia yang antara lain membagi pengalamannya dalam menginvestigasi kasus terorisme pemboman Oslo di Norwegia yang menimbulkan lebih dari 70 korban luka dan meninggal dunia.
Menurut salah seorang peserta dari Polri, pelatihan itu sejalan dengan Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana. Melalui pelatihan itu, peserta mendapatkan teknik-teknik baru dalam merencanakan dan melaksanakan investigasi dan interview atas suatu kasus sehingga meningkatkan profesionalisme peserta kursus.
Pelatihan Investigative Interview yang dilaksanakan di Bandung pada tanggal 17-19 November 2014 ini bekerjasama dengan FRR Law Office yang didukung oleh Norwegian Center for Human Rights (NCHR).
Fadillah Agus dari FRR Law Office mengatakan jika dinilai bermanfaat, diharapkan pelatihan ini dapat dilanjutkan tahun depan dengan peserta lebih luas. Pelatihan ini merupakan pelatihan kedua yang dilaksanakan di Indonesia. Dan tahun lalu pelatihan yang sama dilakukan di Pusdik Intel TNI Cilendeh, Bogor.
[ald]
BERITA TERKAIT: