SBY juga mengaku tahu ada pihak yang menghasut perwira tinggi agar tidak mendengar lagi perintahnya sebagai Presiden yang sebentar lagi menjadi "kapal karam".
Hal itu dikatakan Presiden saat mengumpulkan para perwira tinggi di jajaran TNI dan Polri. Ada sekitar 282 perwira tinggi, jenderal bintang dua ke atas, di jajaran TNI-Polri yang dikumpulkannya di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Menurutnya, ajakan-ajakan seperti itu sama saja mengajari para prajurit/tamtama/dan perwira TNI-Polri untuk meninggalkan sumpah prajurit, yaitu Sapta Marga.
"Itu betul-betul insubordinasi. Karena itu hati-hati, jangan tergoda. Saya khawatir niat dan tujuannya tidak baik bagi perwira, bagi TNI-Polri, bagi lembaga, dan bagi negara," tegas Presiden.
Presiden ingatkan, para komandan utama di lingkungan TNI adalah perwira terbaik. Karena itu, almamater tempat mereka berasal pasti tidak rela jika mereka mau ditarik-tarik ke politik. Ia pun sebagai pemimpin tertinggi TNI-Polri tidak rela.
[ald]
BERITA TERKAIT: