"Beliau bersih dari berbagai penyimpangan nilai-nilai yang melanggar ketentuan, jujur, katakanlah tidak apabila tidak, dan iya kalau iya," ujar Kapolri Jenderal Sutarman dalam peluncuran buku berjudul 'Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan' di toko buku Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Minggu (17/11).
Menurutnya, Kapolri di era terakhir kepemimpinan Presiden Soekarno itu dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana, sampai tidak mau menggunakan fasilitas negara meskipun itu merupakan haknya. "Apalagi menerima yang bukan haknya," kata Sutarman.
Buku tersebut, lanjutnya, dapat dijadikan inspirasi bagi rakyat Indonesia di seluruh strata jabatan apapun untuk meneladani kejujuran dan nilai kepemimpinan bersih Hoegeng.
"Kita membutuhkan teladan, ada figur Hoegeng-Hoegeng mulai saat ini," tegas Sutarman.
Buku berjudul 'Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan' sendiri ditulis oleh jurnalis senior Harian Kompas Suhartono. Dengan tebal 142 halaman, buku itu berisi tentang kehidupan Hoegeng sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet sekaligus Deputi Menteri Muda Panglima Angkatan Kepolisian di era Soekarno.
[ian]
BERITA TERKAIT: