"Bisa saja saat ini baik presiden maupun DPR memilih Sutarman karena trackr rekordnya yang baik. Tapi bisa jadi juga ada deal-deal khusus dengan Sutarman baik kepada SBY maupun Komisi III," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, kepada wartawan, Selasa (15/10).
Dia katakan dengan track rekord Sutarman yang berani mengepung KPK, maka baik DPR maupun presiden bisa saja memanfaatkan ini untuk kepentingan mereka.
"Sutarman bagaimanapun bawahan presiden, dia harus menjalankan perintah presiden. Sementara dengan Komisi III bisa saja Sutarman digunakan untuk menggertak KPK. Sutarman bisa saja dimanfaatkan untuk melindungi anggota Komisi III yang banyak bermasalah dengan KPK," imbuhnya.
Iberamsjah melihat fit and proper test calon Kapolri sebaiknya dijalankan untuk tiga calon. Dengan tiga calon maka ketigasnya akan bersaing baik dengan cara-cara yang sehat maupun tidak sehat.
"Kalau ada tiga calon mereka akan memberikan yang terbaik, meski juga ada kemungkinan money politik.Tapi siapa bilang calon satu orang juga tidak ada money politik? Paling tidak kalau ada money politik, pasti juga tidak melihat hanya faktor uang saja. Sementara kalau calonnya satu, maka itu lebih mudah," imbuhnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: