Eks Petinggi BIN: Penembakan Polisi Balas Dendam Teroris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 11 September 2013, 17:29 WIB
Eks Petinggi BIN: Penembakan Polisi Balas Dendam Teroris
As'ad Said Ali/net
rmol news logo Aksi penembakan anggota polisi yang marak terjadi akhir-akhir ini diduga bentuk balas dendam jaringan terorisme kepada penegak hukum.

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali mengungkapkan, aksi balas dendam dilakukan karena tindakan Densus 88 Antiteror Polri yang dianggap sewenang-wenang dalam menumpas terduga anggota jaringan terorisme.

"Dendam dengan upaya polisi memberantas terorisme. Sisa kelompok Poso dan Jamaah Islamiyah, itu yang dendam karena menganggap Polri tidak manusiawi," ujarnya usai menghadiri syukuran HUT ke-10 Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di gedung pertemuan TMP Kalibata, Jakarta, Rabu (11/9).

Menurut As'ad, pelaku teror terhadap anggota polisi masih bagian dari kelompok Islam garis keras. Namun, sudah tidak terkait dengan jaringan teroris internasional, semisal organisasi Al Qaeda.

"Ini bukan terorisme internasional, ini sudah tidak terkait Al Qaeda. Memang masih terkait Islam," bebernya.

Karena itu, As'ad meminta agar aparat penegak hukum dapat merubah metode dalam menanggulangi terorisme. Bukan lagi menggunakan cara-cara kekerasan, namun dengan merangkul lebih manusiawi. Sebagaimana dilakukan pemerintah Mesir dengan melibatkan kalangan ulama untuk mengatasi penyimpangan ajaran Islam yang kerap disalahartikan.

"Perlu ada strategi dan metode yang dilakukan polisi, bagaimana mengambil hati masyarakat agar tidak lagi ada korban. Cari metode lain yang informal tapi efektif, dan tidak diformalkan dulu," demikian As'ad. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA