Dalam pernyataannya, Presiden Direktur ASLC Jany Candra menegaskan, bisnis mobil bekas berbeda dengan bisnis mobil baru. Bahkan pasar mobil bekas terus melaju hingga akhir tahun ini sehingga muncul optimis bahwa tahun depan bisa lebih baik lagi.
"Melihat perkembangan hingga saat ini, kami optimis target ASLC di 2024, yaitu pertumbuhan kinerja double digit akan bisa dicapai," kata Jany Candra, dalam keterangan yang dikutip Jumat 27 Desember 2024.
"Kami bahkan melihat bahwa industri mobil bekas masih akan tetap menjanjikan di tahun 2025," tambahnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa pada sembilan bulan pertama tahun 2024, ASLC berhasil melelang sekitar 92.000 unit kendaraan bekas, yang terdiri dari kendaraan roda empat (4W) dan roda dua (2W).
Sementara itu, melalui bisnis ritel Caroline.id, telah tercapai penjualan hampir 2.438 unit. Pencapaian ini didorong oleh meningkatnya pasokan mobil tarikan leasing untuk lelang, ekspansi Caroline dan efisiensi operasional.
Namun begitu, ia tak menampik bahwa sejumlah tantangan harus mereka hadapi seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Opsen Pajak (pungutan daerah tambahan pada pajak kendaraan bermotor) dan lainnya.
Pemerintah menetapkan kenaikan PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025. dan juga diberlakukan opsen pajak untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Hal tersebut akan membuat harga kendaraan bermotor menjadi lebih tinggi.
BERITA TERKAIT: