Menurut
Nikkei, peningkatan penjualan didongkrak oleh salah satunya kebiasaan konsumen India yang umumnya melakukan pembelian dalam jumlah besar selama musim perayaan, yang sebagian besar berlangsung pada kuartal ketiga.
Peningkatan penjualan SUV yang lebih mahal, seperti Grand Vitara dan Brezza, membantu meningkatkan total volume penjualan Maruti sebesar 7,6 persen menjadi sekitar 501.000 unit.
Laba perusahaan setelah pajak selama tiga bulan hingga 31 Desember naik 33 persen menjadi 31,3 miliar rupee (5,9 triliun rupiah). Analis rata-rata memperkirakan untung 29,25 miliar rupee, per data LSEG.
Namun, ini merupakan pertumbuhan laba paling lambat bagi produsen mobil tersebut sejak melaporkan penurunan laba pada kuartal Desember 2021, sebagian disebabkan oleh penurunan penjualan mobil kecil, termasuk hatchback seperti Baleno.
BERITA TERKAIT: