Di mana tunggal putra Indonesia, Jonathan Christie, harus bermain 4 kali dan tidak mendapat bye meski berstatus unggulan.
"Secara aturan memang sudah seperti itu, jadi artinya peraturan itu khususnya di Grup L yang di dalamnya Jonatan Christie akan bermain empat kali, kemudian dia tidak mendapatkan bye tapi unggulan lainnya mendapat bye. Jadi dia akan bermain sebanyak tujuh kali," ujar Humas Tim Ad Hoc PBSI Olimpiade Paris ,Yuni Kartika, di Tangerang, Sabtu (13/7).
"Maka, PBSI melihat regulasi perlu diperbaiki," tegasnya.
Ditambahkan Yuni, sistem durasi pertandingan dalam setiap rangkaian juga terlalu padat, sehingga bisa menurunkan kondisi fisik atlet.
"Karena rata-rata yang lain main itu lima empat sampai lima kali, tapi untuk Jonatan tujuh kali," sambungnya.
Ia mengungkapkan, permintaan perbaikan ini telah disampaikan kepada BWF.
"Jadi ini akan merugikan satu grup, kebutuhan yang akan mengalami itu grup kita (Indonesia)," tandasnya.
Kontingen bulutangkis Indonesia telah bertolak ke Prancis pada Sabtu sore WIB (13/7), melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024.
BERITA TERKAIT: