Kabar mengenai hal itu pertama kali disiarkan China Central Television (CCTV) pada Selasa (3/8) watu setempat.. Atlet muda itu baru saja menyelesaikan perjalanan pertamanya ke Olimpiade setelah kalah dalam pertandingan di Tokyo.
“Saya menantikan pelatihan di luar negeri. Saya ingin membuat kemajuan dan mengambil kejuaraan suatu hari nanti,†kata Zaza kepada CCTV, saat berbicara tentang perjalanannya ke China, seperti dilaporkan Global Times.
“Saya ingin mencapai level yang sama seperti yang dilakukan tim China, dan saya menantikan pelatihan yang sama dengan tim China,†lanjutnya.
Pada 24 Juli, Zaza kalah dalam pertandingannya dengan atlet China-Austria Liu Jia dengan skor telak 4-0 selama babak penyisihan.
Pada tahun 2011, keluhan tentang pengangguran yang tinggi dan korupsi menyebabkan kekerasan parah di Suriah. Ketika kekerasan meningkat dengan cepat, negara itu jatuh ke dalam perang saudara yang masih berkecamuk sampai sekarang. Selama wawancara Zaza mengatakan, seingatnya dia merasa sulit untuk pergi ke sekolah atau bermain di luar, apalagi berlatih untuk olahraga pilihannya.
Zaza sebelumnya mengatakan kepada media bahwa atlet tenis meja juara dunia Cina Ding Ning adalah idolanya. Mengetahui hal itu, Ding pernah memposting di platform media sosial Sina Weibo pada tahun 2020 bahwa dia sangat menantikan pertemuannya dengan Zaza di China.
“Tenis meja telah mengajari saya untuk menjadi kuat dan percaya diri. Saya telah belajar untuk bersabar, dan menjadi orang yang lebih baik,†kata Zaza.
BERITA TERKAIT: