"Lillard berhasil mencetak 41 poin, tujuh rebound, dan enam assist, untuk membawa Blazers menang 128-114. Itu adalah buktinya. Padahal di awal laga dia sempat dicemooh pendukung Blazers," kata Stotts dikutip situs resmi klub.
Pelatih berusia 60 tahun itu menjelaskan, sorakan penÂdukung Blazers sempat menyinggung performa Lilliard dengan meneriakkan "Lillard tak bagus" sepanjang dua kuarter atau di babak pertama lantaran hanya mencetak tujuh poin. Tapi, teriakan tersebut langsung diresponnya dengan penampilan super apik.
"Dia langsung bilang ke saya 'Kita lihat di babak kedua'. Dan apa yang dikatakannya itu benar terbukti. Lillard mencetak rekor 34 poin dalam 24 menit terakhir. Its a magic," ujarnya.
Selain Lilliard, Stotts juga memuji penampilan CJ McCollum yang juga punya peran besar atas kemenangan Blazers. Shooting guard berusia 27 tahun itu menyumbang 22 poin, sedangkan Jusuf Nurkic mencetak 18 poin dan 10 rebound. "Tapi selain Lilliard dan McCollum, Zach Collins yang tampil dari bangku cadangan mengemas 17 poin. Mereka bertiga tulang punggung kemenangan kami," paparnya.
Di kubu Magic, Nikola Vucevic mencetak nilai tertinggi dengan 24 poin dan 11 rebound. Sementara Terrence Ross menyumbang 21 poin, Evan Fournier 17, dan Aaron Gordon yang menghasilkan hanya menghasilkan dua poin di kuarter pertama, mampu bangkit dan menyumbang 17 poin di akhir pertandingan.
Blazers memimpin 16 poin di kuarter ketiga set elah Lillard mencetak back-to-back 3-poin. Namun Orlando terus menyerang balik, dan terus mengemas poin untuk mengejar ketertinggalan.
Gordon menambah tiga angka untuk memangkas keÂtertinggalan menjadi 102-99 dalam 7:54 tersisa untuk bermain. Namun, Blazers merespons dengan 3-pointer oleh McCollum, dan Lillard mengoleksi lima poin untuk memberi tim tamu keunggulan 11 poin. ***
BERITA TERKAIT: