Harapan terakhir timnas Indonesia melalui Diananda Choirunisa harus pupus setelah di babak final recurve peroranÂgan putri kalah dari pepanah asal China, Xinyan Zhang dengan skor 7-3.
Diananda mengatakan hasil yang diraih hari ini memang tidak sesuai yang diharapkan. "Perasaan kecewa itu pasti, tapi tidak apa-apa. Untuk lawan di fiÂnal, juga secara rangking berada di atas saya," katanya.
Walau hanya menyumbang medali perak, Namun, Dinananda mengaku tetap bangga. Pasalnya, atlet berusia 21 tahun ini tak menyangka bisa lolos ke final.
Pencapaian ini membuatÂnya mengukir sejarah sebagai pepanah putri pertama Indonesia yang lolos ke final nomor perÂorangan Asian Games.
Pelatih recurve putri Indonesia, Nurfitriyana Saiman juga menÂgaku apa yang diraih ini belum membuat mereka puas. Apalagi Indonesia sudah membuka peluÂang untuk bisa menyumbangkan medali emas di Asian Games 2018. "Tentunya kita tidak puas ya dengan medali ini," ujarnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga mengakui hasil ini membuat atlet kecewa. "Yang pasti secara kuantitas bisa menambah perolehan medÂali kita di klasemen sementara. Mungkin Diananda Choirunisa kecewa karena belum mampu memberikan medali emas bagi Indonesia," sebut Menpora yang hadir mendampingi Presiden Joko Widodo menyaksikan laga final tersebut.
Diananda menyumbang medali perak dari kompetiÂsi nomor recurve perorangan Asian Games XVIII/2018. Dia gagal mengalahkan atlet Cina Zhang Xinyan dengan skor 3-7 di Lapangan Panahan GBK, Senayan, kemarin.
Selain Diananda yang meraih perak, panahan juga mendapÂatkan medali perunggu dari nomor recurve tunggal putra melalui Riau Ega Agata yang mengalahkan pemanah asal Kazakhstan Ilfat Abdullin 6-2. Medali emas di nomor recurve tunggal putra diraih pemanah Korea Selatan Kim Woojin mengalahkan kompatriotnya, Lee Wooseok, dengan skor 6-4. ***