Setelah menjalani pawai kirab budaya dan menyapa warga Sidoarjo, mereka diberikan suguhan Talk Show dengan tema '101 Wajah Media Sosial: Tantangan Milenials' di Umsida, Sidoarjo, Sabtu petang (2/12). Keseruan dan keaktifan peserta sangat tampak dalam kegiatan yang dimoderatori oleh Valentino 'jebret' Simanjuntak.
Pembicara utama adalah Menpora Imam Nahrawi. Selain itu, ada penanggung jawab media sosial TNI AU Kolonel (Pnb) Agung Sasongko Jati, perwakilan media, serta beberapa pemain sepak bola. Tampak di antaranya adalah Rendy Irwan Syahputra (Persebaya), Gunawan Dwi Cahyo (Persija), Dendi Santoso (Arema), dan Atep Rizal (Persib).
Semangat yang diusung dalam talkshow ini adalah pemanfaatan media sosial dengan lebih mengedepankan konten yang positif.
Dalam paparannya, Imam menjelaskan bahwa generasi milenial harus menggunakan media sosial secara arif dan bijaksana. Tidak mudah terprovokasi dan lebih waspada dalam menerima atau menyebarkan berita. Karena itu, klarifikasi dan mencari kebenaran terlebih dulu dibutuhkan sebelum memposting di medsos.
"Kita semua harus terus menyebarkan dan menebarkan kebaikan di antara sesama. Sudah bukan zamannya lagi dijejali oleh informasi-informasi yang menebarkan kebencian. Mari bermedsos dengan positif," kata menteri asal PKB ini.
Imam menuturkan, menyebarkan kebencian hanya akan membuat persatuan yang ada di Indonesia menjadi tergerus. Karena itu, dia meminta agar sebelum menyebarkan informasi dan berita untuk terlebih dulu melihat media yang selama ini terkenal independen dan obyektif dalam memberitakan.
Pernyataan Imam itu diamini oleh Kol (Pnb) Agung Sasongko. Dia menyampaikan bahwa dalam menghadapi dunia medsos, sebagai perwakilan pemerintah harus berhati-hati dalam menjawab atau memberikan sikap kepada pengguna medsos.
"Kalau bisa, kami memberikan jawaban yang serius tapi lucu dengan kesan positif. Dengan begitu bisa membuat suasana yang panas di medsos, menjadi dingin," tuturnya.
Pemain bola pun demikian, mereka yang hadir rata-rata merasa pernah menjadi korban
hoax. Mulai dari kabar terkait perselingkuhan, provokasi jelang pertandingan, sampai dengan berita kecelakaan.
"Tapi kami langsung melakukan klarifikasi, jadi tidak sampai berlarut-larut, tidak berlanjut sisi negatif itu," kata Gunawan.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Rendy. Baginya, menanggapi informasi
hoax harus dengan santai, tidak terbawa emosi.
"Kalau saya harus memberikan informasi yang lebih jelas, diberikan penjelasan, dan tidak menambah panas kondisi. Karena itu perlu lebih dewasa dalam menyikapi medsos saat ini," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: