Dulu Tolak Permintaan Presiden, Kini Moeldoko Melaju Di Bursa Caketum PSSI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 07 September 2016, 03:36 WIB
Dulu Tolak Permintaan Presiden, Kini Moeldoko Melaju Di Bursa Caketum PSSI
Moeldoko (kedua dari kiri) saat mendaftar Caketum PSSI/Net
rmol news logo Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, tetap menunjukkan kepeduliannya terhadap berbagai hal strategis di Tanah Air.

Setelah getol membantu para petani dan mendukung terciptanya inovasi oleh mahasiswa, Moeldoko juga bertekad mengembalikan kedigdayaan sepak bola Indonesia.

Pria asal Kediri Jawa Timur itu memulai langkah besar dalam bursa pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Moeldoko sudah mendatangi Gedung Pepabri untuk melengkapi persyaratan calon Ketum PSSI.

"Sepak bola sudah sangat-sangat lama mengalami masa-masa sulit. Saatnya sepak bola kembali ke kedigdayaan sepak bola itu sendiri. Sepak bola di jalurnya, sepak bola berjuang menuju prestasi," ujar Moeldoko dalam keterangan persnya.

Meski waktunya banyak dihabiskan mengamankan negara ketika masih menjadi Panglima TNI, Moeldoko ternyata juga terus memerhatikan perkembangan sepak bola Indonesia. Termasuk minimnya prestasi sepak bola Indonesia di level internasional.

Moeldoko menyatakan, tidak terima jika sepak bola Indonesia dirusak. Baginya, sepak bola bukan hanya tontonan tetapi juga tuntunan.

"Sepakbola adalah school of light. Maksudnya adalah ada nilai di dalamnya yakni fair play dan respect. Bila itu dijalankan maka money politic tidak ada," imbuhnya.

Moeldoko sebenarnya bisa saja maju dalam bursa pemilihan Ketum PSSI beberapa tahun lalu. Sebab, ia mengaku pernah diminta pihak Istana untuk mengurus PSSI. Namun, dia memilih tak maju karena ingin fokus menjalankan amanah sebagai Panglima TNI.

"Pada saat saya masih Panglima TNI, saya diminta Presiden untuk urus PSSI tapi saya tolak karena tugas Panglima masih banyak dan tanggung jawab besar. Saya tidak ingin dalam tugas terpengaruhi dengan hal yang lain sehingga tugas saya di TNI terganggu,” jelasnya.

Lantas, bagaimana dengan syarat pencalonan, termasuk kewajiban mengurus sepak bola minimal lima tahun? Moeldoko ternyata sudah memiliki syarat tersebut. Ketika masih di TNI, Moeldoko mengurus klub di daerah-daerah.

Soal syarat lima tahun, ketika TNI bertugas sebagian besar diminta oleh klub di berbagai daerah, jadi ototmatis seperti itu," katanya.

Terkait strategi memperbaiki tatanan sepak bola Indonesia, Moeldoko juga sudah memilikinya. Salah satu yang ditekankan adalah sinergi antar elemen.

Saya ingin menyampaikan bahwa yang jauh lebih penting adalah membangun kebersamaan yang baik. Tidak ada kelompok ini itu, sehingga memperlambat jalannya PSSI,” ujarnya.

Majunya Moeldoko membuat bursa akan diikuti dua sosok dari kalangan militer. Sebelumnya, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi juga sudah siap bersaing dalam bursa pemilihan nanti.

"Saya ingin melihat PSSI punya prestasi gemilang di depan. Saya merasa berdosa bila sisa waktu saya tak saya curahkan untuk PSSI dan memajukan sepak bola Indonesia," kata Moeldoko.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA