"Kita sedang rumuskan, mudah-mudahan satu bulan ini selesai. Kemudian jika selesai akan lebih mudah untuk pembayarannya, targetnya 12 hari," katanya usai mendengarkan arahan Gubernur Joko Widodo di Balai Agung, Balaikota, Jakarta, Senin (18/3).
Lebih lanjut ia mengatakan, Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) melalui call center 119 sebetulnya bisa menjadi promosi gratis bagi RS swasta di Jakarta.
"Fungsi 119 justru memudahkan dia (RS swasta) untuk promosi gratis, dan kita carikan tempat tidur bukan kelas tiga aja, kelas satu aja lah, yah VIP juga banyak. Dan ternyata segmen di luar KJS juga melakukan itu," ujarnya.
Ia pun optimis lonjakan pasien peserta KJS ke depan bisa teratasi. Hal ini lantaran pihak RS swasta telah bersedia untuk membantu Pemprov DKI dalam penambahan ruang rawat kelas tiga.
"Kita lihat RS Islam Cempaka Putih 50 persen, Atmajaya 50 persen lebih, kalau kita dorong 20 persen, pasti mau, iming-imingnya KLB (Koefisien Lantai Bangunan)nya, KLBnya kita tingkatkan, kemudian penambahan alat kesehatan dapat alat lumayan itu. Satu alat CT-Scan 10 M. Artinya mereka mau," ujarnya.
[wid]
BACA JUGA: