Semangat Lakers Berkobar

Di pertarungan tersebut, Bryant yang sempat ce­dera patah hidung dan geger otak harus tampil de­ngan meng­gu­na­kan topeng gu­na mengamankan bekas ce­de­ranya. Dia mengalami cedera ter­sebut, setelah berben­tu­­­ran keras dengan pemain Heat, Dwyane Wade di ajang NBA All Star pada akhir minggu lalu.

Meski laga tersebut tidak ada kaitannya dengan insiden Braynt dan Wade, kedua tim tampil pe­nuh emosional di sepanjang per­tandingan. Bahkan, James Le­Bron dan Pau Gasol harus men­da­pat hukuman karena melaku­kan kesalahan teknis pada akhir per­mainan kuarter ketiga. Selain itu, Wade disoraki penonton ke­ti­ka setiap melakukan lemparan.

Di laga tersebut, Bryant sukses mencetak poin tertinggi dengan meraih 33 poin. Di kuarter perta­ma, pebasket berusia 33 tahun ini tampil ciamik dengan mencetak 18 poin dan mengantarkan La­kers unggul lebih awal 28-20.

Di kuarter kedua, Braynt se­makin beringas dan tetap ber­ma­in konsisten. Akibatnya, tim asu­han Mike Brown ini meraih 22 poin berbanding 18 poin mi­lik Heat. “Rasanya amat menantang tanding dengan tim bagus. Tapi saya amat menikmatinya,” kata Bryant seusai pertandingan.

Pujian juga dilontarkan rival­nya, James LeBron yang dilaga tersebut mengemas 25 poin dan 13 rebound dan tujuh assits. Me­nurutnya, Bryant adalah pemain yang enerjik dan luar biasa.

“Dia penembak poin terhebat. Dia merupakan pencetak poin terbaik dan dapat melakukan dari waktu ke waktu,” katanya.

Selain Bryant, perolehan poin kubu Lakers juga disumbangkan Andrew Bynum 16 poin dan 13 rebound , Metta World Peace 17 poin dan Pau Gasol 11 poin. Se­men­tara di kubu Heat, James me­nge­mas 25 poin dan 13 rebound, di­susul Dwyane Wade 16 poin, se­dangkan Mario Chalmers 15 poin.

Pelatih Heat, Erik Spoelstra mengaku tidak akan mencari-cari kesalahan atas kekalahan ter­­­sebut. Justru, dia langsung memuji ke­hebatan tim tuan rumah. “Ka­mi kalah dan tidak ada alasan yang dicari-cari. Lakers patut mendapat acungan jempol,” kata Spoelstra.

Di tempat terpisah, Boston Cel­tics sukses mengalahkan New York Knicks 115-111 dalam laga yang digelar di TD Garden.

Di laga tersebut, Rajon Rondo membukukan ‘triple-double’ un­tuk memimpin Celtic saat men­jalani perpanjangan waktu, se­ka­ligus menutupi sinar guard Knicks, Jeremy Lin, yang kembali ke Boston.

Paul Pierce memimpin Celtics dengan 34 poin, termasuk tem­bakan tiga angka pada detik-de­tik terakhir pertandingan untuk memaksakan perpanjangan wak­tu, dan Kevin Garnett mem­bu­ku­kan ‘double-double’ dengan 18 poin dan sepuluh rebound.

Sedangkan, bintang baru NBA, Jeremy Lin, pemain cada­ng­an yang mencuri perhatian pa­da bu­lan lalu hanya mampu me­nyum­bangkan 14 poin dan lima assist serta empat rebound untuk Knicks. Sedangkan, Carmelo Anthony menjadi pencetak poin terbanyak dengan 25 poin.

Lin, yang lulusan Universitas Harvard, yang berada di wilayah Boston, dan beberapa kali me­nyak­sikan pertandingan-pertan­di­ngan Celtis saat masih menjadi mahasiswa, berharap lebih saat dia kembali ke wilayah ini. Sa­yang, aksinya tidak kesampaian.

“Perihal Jeremy, dia melaku­kan beberapa kesalahan, dan ia harus belajar membelok,” kata pe­latih Knicks, Mike D’Antoni.

“Tidak ada cara untuk menyu­ruh­nya dari sini, pada saat perta­ma ia pernah melakukannya, dan berharap itu akan sempurna. Na­mun ia menemukan cara untuk menjadi sangat positif pada akhir permainan,” tambahnya. [Harian Rakyat Merdeka]