Lakers Dicaci Maki

Bagi Grizzlies, kemenangan tersebut adalah awal yang baik untuk me­mulai lanjutan NBA ta­hun ini. Sebaliknya, bagi Lakers ke­kalahan ini selain memalukan ka­rena bermain di kandang sen­diri, juga menyesakkan karena di penghujung tahun 2010 sukses membukukan dua kemenangan berturut-turut.

Meski bermain di hadapan pen­dukungnya sendiri, tim be­su­tan Phil Jakcson itu tampil tidak se­mangat. Bahkan, para pen­du­kung Lakers mengeluarkan ce­moohan karena kecewa dengan pe­nampilan bintangnya.

Dengan torehan 28 poin, Kobe se­perti berjuang sendirian. La­mar Odom yang biasanya ikutan me­nyumbang angka terbanyak hanya mengemas tujuh poin, pemain NBA All-Star 2004, Ron Artest malah lebih parah dengan tidak mencetak satu angka pun.

Saat diganti pada kuarter ke­tiga, Bryant terlihat frustasi deng­an memukul kursi yang ada di pinggir lapangan, kemudian di­sambut sorakan para pen­du­kung Lakers. Beruntung, Pau Ga­sol dan pemain pengganti Shan­non Brown ikutan me­nyum­bang angka masing-ma­sing dengan koleksi 10 poin dan 11 poin.

Faktor lelah menjadi alasan ku­rang gregetnya Lakers. Skuad asu­han Phil Jackson itu harus me­mainkan empat pertandingan dalam enam hari, dan mereka ­ta­kkan dapat hari libur sampai 22-23 Januari mendatang.

Lain halnya dengan Lakers, Grizzlies yang dipimpin forward Rudy Gay tampil impresif. Sejak kuarter pertama, skuad yang di­arsiteki Lionel Hollins itu selalu mengungguli torehan angka Lakers. Memimpin 23-18 dan 25-21 di dua kuarter awal, Griz­zilies melanjutkan dominasi di dua kuarter berikutnya dengan me­nang 31-12 dan 25-23.

Gay, yang sempat menderita gang­guan virus perut sejak tiga hari terakhir, menjadi top per­for­mer sekaligus penyumbang ang­ka terbanyak bagi Grizlies deng­an 27 poin disusul Zach Ran­dolph dengan 21 poin. Ke­me­nang­an ini membuat rekor me­nang kalah Grizzlies menjadi 15-19. “Setiap kali Anda bermain bas­ket yang baik, hal-hal seperti ini terjadi,” kata Gay.

“Kami sama seperti tim lain. Se­tiap tim memang ingin bisa selalu menang. Dengan segala hor­mat kepada mereka, mereka tim yang hebat, tapi saya merasa kami datang ke sini dan bermain dengan lebih hebat,” lanjutnya.

Sementara bagi Lakers ke­ka­la­han ini membuat rekor menang kalah mereka menjadi 23-11. Ke­­kalahan ini juga membuat po­si­si Lakers di klasemen wilayah Ba­rat turun ke posisi empat, di­gu­sur Utah Jazz di urutan ti­ga.   [RM]