Meski sempat dinyatakan pulih, puluhan siswa harus kembali dilarikan ke fasilitas kesehatan karena mengalami gejala serupa pada Senin, 29 September 2025.
Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah menyebut, kepanikan dan trauma menjadi faktor dominan yang membuat siswa kembali mendapatkan perawatan medis.
"Mereka ketakutan saja, masih trauma keracunan MBG. Tidak ada yang sakit serius, hanya gejala ringan seperti mual, pusing, hingga muntah. Aman, tinggal satu siswa yang masih perlu penanganan," ujar Yuyun saat dihubungi
Kantor Berita RMOLJabar.
Pihak sekolah tak mau tinggal diam. Mereka langsung merujuk para siswa ke Puskesmas Cipongkor dan RSUD Cililin sebagai bentuk kewaspadaan pasca keracunan massal beberapa hari sebelumnya.
Data kepolisian setempat mencatat, 36 siswa kembali merasakan gejala keracunan setelah mengikuti upacara bendera di sekolah masing-masing. Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin menyebut sebagian besar siswa mengalami gejala seragam berupa sakit perut, mual, pusing, hingga muntah.
"Data pukul 13.00 WIB ada 36 siswa berdatangan lagi. Dari jumlah itu, 10 diantaranya harus dirujuk ke RSUD Cililin, sementara sisanya ditangani di Puskesmas Cipongkor," kata Iptu Sholehuddin.
BERITA TERKAIT: