Demikian disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Dedek Prayudi saat menghadiri Panen Raya Jagung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Desa Jenggalu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Rabu 13 Agustus 2025.
Bahkan, kata Dedek, lepas dari dunia militer, Prabowo pernah memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
“Saat Presiden masih sebagai TNI aktif, Presiden Prabowo banyak dibantu oleh masyarakat dan petani, makanya program ketahanan pangan ini harus diwujudkan,” kata Dedek melalui pesan elektronik yang diterima redaksi.
Terlebih menghadapi situasi global yang menuntut Indonesia mengurangi ketergantungan pangan ke negera lain. Jika negara-negara penghasil pangan dunia seperti India, Brasil dan China tidak mengekspor pangannya, maka harga pangan dunia akan meroket, dan akan berdampak pada Indonesia.
“Panen jagung yang sekarang sekitar 10 ton dari 1,5 hektare nanti akan terus bertambah lahan dan hasil panennya saat Pemerintah Desa dapat mengakses bantuan dari pemerintah berupa pupuk bersubsidi, pestisida, ataupun alsintan untuk para petani ini supaya semakin semangat,” kata Dedek.
Dedek juga meminta Kepala Desa Jenggalu untuk segera menyelesaikan urusan administratif agar memperoleh pupuk bersubsidi.
“Hingga Agustus ini, baru sekitar 47 persen pupuk bersubsidi terserap," kata Dedek.
Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan Badan Pangan Nasional (Pusdatin Bapanas) Kelik Budianan memastikan pihaknya mendukung program Presiden Prabowo ini. Pihaknya sedang berkoordinasi dengan Bulog untuk menyerap hasil panen jagung petani.
“Kami juga sedang berusaha untuk integrasi hasil dari para peternak dan petani. Jadi ketika harga cukup bagus, maka harga pakan dan hasil ternak akan baik juga,” kata Kelik.
BERITA TERKAIT: