Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani meski Target Terlampaui

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 21 Maret 2025, 04:21 WIB
Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani meski Target Terlampaui
Sawah di Karawang/Ist
rmol news logo Penyerapan gabah hasil tanam petani di Karawang tetap diserap Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), meskipun jumlah gabah kering panen (GKP) yang sudah masuk melampaui target. 

Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Karawang, Umar Said menjelaskan, pihaknya akan terus menyerap GKP langsung dari petani, sebagai upaya memberikan harga yang layak dan stabil. 

"GKP yang kita serap akan dilakukan pengolahan menjadi beras cadangan pemerintah," ujar Umar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 20 Maret 2025. 

Hingga pertengahan Maret 2025, Kantor Cabang Bulog Karawang telah melampaui target penyerapan GKP, dengan realisasi mencapai 22.800 ton atau 136 persen dari target tahun 2025 sebesar 16.700 ton. 

Untuk memaksimalkan produksi GKP menjadi beras, Umar memastikan Bulog Karawang melakukan kerjasama dengan puluhan pabrik. 

"Kami telah berupaya semaksimal mungkin dengan mempersiapkan sarana melalui kerjasama dengan 49 pabrik beras yang memiliki alat pengeringan dengan total kapasitas seluruhnya sebanyak 2.000 ton GKP per hari," kata Umar.

Umar memastikan, gabah yang akan diserap Bulog Karawang akan mencapai ribuan ton dalam sehari, dan akan dilakukan hingga bulan depan. 

“Kami tetap bekerja keras untuk terus melakukan penyerapan GKP dari petani antara 1.000 hingga 2.000 ton per hari hingga April 2025 nanti,” kata Umar.

Untuk mendukung kegiatan ini, Umar juga memastikan Kantor Cabang Bulog Karawang juga telah bekerjasama dengan Kodim TNI AD melalui Babinsa serta Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian di tiga wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. 

Kerjasama ini dilakukan dengan menjadikan seluruh Kantor Danramil sebagai Posko Bersama Eksekusi Jemput GKP sebagai salah satu upaya untuk lebih dekat dengan petani di lokasi panen.

“Kami juga meluncurkan slogan 'Infokan, Langsung Jemput, Langsung Bayar', agar sosialisasi dan informasi terkait kegiatan penyerapan GKP dan harga pembelian pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat,” pungkas Umar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA