Penanaman perdana benih cabai dimulai di lahan kebun UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih (BPSB) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumsel.
Dalam kesempatan tersebut, Elen Setiadi mengajak seluruh elemen masyarakat di 17 Kabupaten/Kota Se-Sumsel, untuk berpartisipasi dalam mengendalikan inflasi dengan menanam cabai dan bawang merah di pekarangan rumah, sekolah, dan kantor.
"Gerakan ini bertujuan untuk merangsang petani dalam meningkatkan produksi cabai dan bawang merah, yang pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan inflasi di Sumsel," jelasnya, dikutip
RMOLSumsel, Minggu, 5 Januari 2025.
Menurut Elen, dengan kerjasama berbagai pihak, gerakan ini akan terus berkembang, dan dalam waktu dekat, pemda akan membantu mengembangkan lahan cabai dan bawang merah, baik dengan bantuan bibit, pupuk, maupun keuangan.
"Kami harap dalam 60-70 hari ke depan produksi cabai dan bawang merah dapat meningkat, meskipun ada ketergantungan, namun tidak sebesar saat ini," tambahnya.
Elen juga menekankan pentingnya perluasan area pertanaman, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta peningkatan jaringan pemasaran dan kapasitas penyuluh pertanian sebagai kunci dalam meningkatkan produksi cabai dan bawang merah di Sumsel.
Sementara itu, Kepala Dinas TPH Provinsi Sumsel, Bambang Pramono menjelaskan, upaya mengendalikan inflasi telah dimulai sejak 2024. Pada tahun tersebut, UPTD BPSBTPH telah mendistribusikan bibit cabai sebanyak 5.141 polybag dan bawang merah sebanyak 2.371 polybag kepada masyarakat, sekolah, instansi pemerintah, TNI, Polri, dan kelompok tani.
"Cabai dan bawang merah adalah komoditas strategis yang mempengaruhi inflasi, sehingga perlu upaya bersama untuk meningkatkan produksinya," ujar Bambang.
Dia merinci, Kabupaten Muara Enim, Musi Rawas, dan Banyuasin menjadi penyumbang terbesar cabai di Sumsel pada 2024. Sementara Kota Pagar Alam, Muara Enim, dan Musi Rawas menjadi penyumbang utama bawang merah.
BERITA TERKAIT: