Kondisi hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah sungai besar, seperti Lawe Kinga, Lawe Alas, Lawe Bulan, Lawe Mamas, dan Lawe Kisam, meluap.
"Hingga hari ini, banjir masih berdampak pada 13 kecamatan dan 82 desa di kabupaten ini," ungkap Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Haslinda Juwita, dalam keterangan persnya yang diterima
RMOLAceh, Senin, 14 Oktober 2024.
Sebanyak 1.030 kepala keluarga atau 4.004 jiwa terdampak banjir. Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun pengungsi.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan beberapa tanggul sungai jebol, mengakibatkan genangan air mencapai ketinggian hingga 1 meter di sejumlah lokasi. Selain itu, pada 12 Oktober 2024, terjadi longsor di Desa Kati Maju, Kecamatan Ketambe, dan Desa Bun-Bun Alas, Kecamatan Leuser, yang sempat menghambat arus lalu lintas.
"Banjir dan longsor ini telah menimbulkan kerusakan material yang cukup signifikan," ujar Haslinda.
Antara lain jebolnya tanggul di Desa Lawe Hijo, kerusakan lahan perkebunan dan pertanian, serta hanyutnya jembatan gantung Jambur Mamang. Selain itu, badan jalan di beberapa desa tergerus air, seperti di Desa Pulonas Baru dan jembatan Kandang Mbelang Mandiri menuju Desa Lawe Kulok.
Kerusakan material lainnya meliputi jebolnya tanggul Sungai Lawe Alas di Desa Bambel Gabungan dan tanggul Sungai Lawe Kinga di Desa Buah Pala. Banjir juga menyebabkan tergerusnya badan jalan di jembatan Pante Barat serta kerusakan fasilitas umum di Kecamatan Babul Rahmah, seperti Masjid Nurul Kiram, SD Negeri Tuhi Jongkat, dan TK Negeri Satu Atap.
"Tanggul pengaman jembatan Pante Dona juga tergerus banjir. Selain itu, longsor menimbun jalan di Desa Kati Maju dan Bun-bun Alas, serta Jalan Kutacane-Blangkejeren di Desa Lawe Mengkudu," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan berbagai upaya penanganan, seperti mengoperasikan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol.
"Sudah ada dapur umum oleh Dinas Sosial dan posko kesehatan oleh Dinas Kesehatan di beberapa lokasi," kata Haslinda.
Meskipun air di beberapa wilayah telah mulai surut, namun perbaikan tanggul yang jebol masih terus dilakukan. Jalan lintas Gayo Lues–Kutacane yang sempat terputus kini sudah dapat dilalui kembali.
BERITA TERKAIT: