Data Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu malam pukul 19.15 WIB, satu warga dilaporkan meninggal dunia.
"Data BNPB mencatat, sebanyak 3.954 KK atau 12.931 jiwa. Warga terdampak tersebar di dua kecamatan, yaitu Keera dan Pitumpanua," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (6/5).
Pada sektor permukiman, lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir. Sebanyak 6 rumah warga Wajo mengalami rusak berat, dan 7 lainnya rusak ringan.
Bencana ini tidak hanya menimpa sektor perumahan, tetapi juga pada fasilitas umum, di antaranya tempat ibadah 11 unit, fasilitas pendidikan 15, fasilitas kesehatan 5, kantor 13.
Di samping itu, dua sarana pendidikan rusak berat. Sedangkan fasilitas jalan yang terendam dengan total sepanjang 5,28 km.
Di sektor ekonomi, Pusdalops BNPB menyampaikan lahan terendam banjir seluas 1.818,5 hektare, kebun 443 hektare dan tambak 205 hektare.
Banjir di Wajo disebabkan hujan lebat pada Jumat dini hari (3/5). Pantauan Pusdalops menyebutkan, banjir masih berlangsung hingga kini, sekitar pukul 03.00 Wita, Desa Awo Awota, Jauh Pandang dan beberapa wilayah sekitar masih terdampak banjir.
Sementara itu, prakiraan cuaca hingga Selasa (7/5) besok, wilayah Sulawesi Selatan masih berpeluang hujan lebat disertai petir dan kilat serta angin kencang. Sedangkan di Wajo, wilayah ini berpeluang hujan pada esok hari.
BERITA TERKAIT: