Oleh karena itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengimbau para pemudik meningkatkan kewaspadaan. Pun tidak memaksakan diri melakukan perjalanan ketika cuaca buruk.
“Kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik. Kondisi atmosfer di Indonesia sangat dinamis, sehingga bisa tiba-tiba berubah,” kata Dwikorita, dikutip dari laman BMKG, Selasa (26/3).
Para pemudik juga disarankan untuk aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik.
Dwikorita juga mengimbau agar para pemudik, terutama pemudik yang menggunakan moda transportasi laut, untuk tidak memaksakan diri. Bahkan dianjurkan untuk menunda perjalanan ketika kondisi cuaca sedang buruk.
“Lebih baik menunggu sampai kondisi cuaca kembali normal karena sangat membahayakan perjalanan," jelasnya.
BMKG bersama BRIN, BNPB, dan TNI AU telah menyiapkan opsi untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
"Semua dalam posisi
standby. BMKG juga membuka posko pelayanan selama pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: