Laporan Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Selatan, Epa Dekhi, korban meninggal dunia merupakan seorang mahasiswi. Korban terseret arus setelah menerobos banjir ketika hendak menuju kampus pada pukul 13.00 WIB.
“Dia nekat menerobos banjir yang arusnya memang pada saat itu cukup deras. Akhirnya korban terseret arus banjir,” jelas Epa Dekhi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/9).
Upaya pencarian dan pertolongan tim gabungan dari BPBD Kabupaten Nias Selatan, Basarnas, TNI dan Polri sempat terkendala karena arus banjir masih cukup deras sehingga dengan alasan keamanan, tim harus menunggu situasi sampai kondusif.
“Korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 18.30 WIB kemarin. Tim saat itu belum bisa serta merta langsung melakukan pencarian dan pertolongan karena memang arus banjir ini sangat deras dan kondisi masih hujan deras,” kata Epa.
Jasad korban ditemukan dalam jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian.
Di sisi lain, wilayah terdampak banjir mencakup empat kecamatan, yakni Kecamatan Luahagundre, Fanayama, Teluk Dalam, Toma dan Onolalu. Selain banjir, Epa mengatakan bahwa cuaca ekstrem itu juga memicu terjadinya tanah longsor di dua titik, yakni di Kecamatan Onolalu dan Kecamatan Teluk Dalam.
BERITA TERKAIT: