Ia melebarkan jalan di sekitar tempat tinggalnya dari tiga meter hingga lima meter. Jalan dilebarkan itu menghubungkan tiga desa yaitu Desa Lebo, Desa Gringsing dan Desa Krengseng.
"Semenjak saya punya tamu dari Jakarta. Dari kantor mau ke rumah. Aku dibully, jalan lu sempit bro. Kampung banget, katanya gitu. Akhirnya termotivasi membangun," katanya dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (18/5).
Alasan lainnya adalah jalan selalu dilewatinya itu terlalu sempit dan mobil berpapasan pun tidak bisa langsung lewat. Bahkan, saat berpapasan dengan tukang sayur pun tidak bisa lewat. Idenya itu sudah ada sejak Lebaran tahun lalu.
"Dari desa dan masyarakat antusias sekali. Warga merasa senang. Warga kompak dan semangat, mereka membantu minum, konsumsi dan lainnya untuk pekerja," ujarnya.
Rasiman berniat memperlebar jalanan di Desa Lebo dengan total panjang hingga 10 Kilometer. Pengerjaan akan dilakukan bertahap. Ia merinci, membutuhkan 1.000 meter kubik material untuk melebarkan 10 kilometer butuh anggaran sekitar Rp1 miliar.
Ia menargetkan, pelebaran jalan itu selesai sebelum 17 Agustus 2023 sehingga jalan itu sudah bisa dilewati karnaval warga. Menurutnya, desa itu maju atau tidak tergantung jalannya. Ia akan dianggap orang kampung atau tidak itu tergantung jalannya.
"Kalau menunggu dari pemerintah kelamaan, keburu mobil saya mberet. Jujur saja ini sering terjadi ketika berpapasan, terutama di jembatan. Sering berbenturan dengan orang," tuturnya.
Ia menuturkan, mumpung masih sehat, ingin berguna bagi masyarakat. Rasiman pun membayangkan jika sudah selesai, maka hingar bingar 17 Agustus 2023 akan terasa meriah.
Kepala Desa Lebo, Zaidin mengapresiasi, sumbangsih HB Rasiman itu. Menurutnya warga sangat terbantu dengan pelebaran jalan kabupaten itu.
"Kalau usul pelebaran ke pemerintah sudah, tapi belum ada kabar sampai sekarang," ucapnya.
BERITA TERKAIT: