Koordinator aksi, Azizi mengatakan, Hari Valentine merupakan peringatan kematian dari pendeta penebar kasih, Santo Valentine. Bukan tradisi umat muslim dan masyarakat Aceh.
"Ini adalah tradisi di zaman Romawi kuno," ujar Azizi, dikutip
Kantor Berita RMOLAceh.
Aksi yang dikawal oleh guru mereka itu dilakukan sambil membentangkan poster bertuliskan “Say No to Valentine".
Sementara itu, Pembina OSIS SMA 3 Banda Aceh, Cut Intat Dewi mengatakan, aksi ini untuk mengingatkan bahwa Hari Valentine tidak boleh dirayakan. Karena Aceh sangat kental dengan syariat Islam.
"Ini semacam sosialisasi karena tidak ada Valentine Day di sini. Haram hukumnya Hari Valentine tersebut karena banyak menimbulkan muzarat," tegas Cut Intan Dewi.
Menurut dia, jika ingin merayakan hari kasih saying, tidak mesti pada 14 Februari yang akan jatuh hari ini, Rabu (14/2). Karena setiap hari merupakan hari kasih sayang.
“Apalagi kebanyakan hari-hari seperti itu dapat menimbulkan pergaulan bebas. Walaupun sudah banyak yang tahu, tapi kita mengingatkan kembali, apalagi kita negeri syariat,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: