Pemprov Jabar Sasar Pondok Pesantren untuk Sosialisasi Anti Hoax

Selain edukasi anti hoax, kegiatan tersebut merupakan komitmen Pemprov Jabar dalam implementasi Perda Provinsi Jabar 1/2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, edukasi saber hoax melibatkan pesantren karena santri belum tentu terlindungi secara penuh dari bahaya hoax, seiring kemajuan teknologi melalui gawai.

“Terkadang pesantren pun tak kuat menahan gelombang hoax ini. Oleh karena itu kami memberikan pengertian, bimbingan kepada para santri,” ujar Uu di Pesantren Syamsul Ulum, Kota Bandung, seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (11/2).

Uu mengungkapkan, kegiatan edukasi anti hoax yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar dan Jabar Saber Hoaks (JSH) sudah dua kali dilaksanakan dan akan diselenggarakan secara merata di seluruh kabupaten/kota se-Jabar.

Namun pihaknya akan mengutamakan pesantren yang ada di wilayah perkotaan mengingat pengguna gawai terbanyak ada di daerah perkotaan.

Meski demikian Uu menegaskan, pesantren yang ada di pedesaan tidak akan diabaikan begitu saja. Edukasi di pesantren di pedesaan akan dijadikan kegiatan selanjutnya.

“Yang sudah berjalan dua pesantren, tapi insyaAllah ini akan dilakukan di seluruh 27 kota/kabupaten di Jabar. Diusahakan dulu yang ada di daerah perkotaan, yang memang handphone umumnya dimiliki setiap siswa,” pungkasnya.