Pertemuan tingkat tinggi ini dihadiri oleh para pemimpin kota dunia anggota Presidensi G20 dan 37 perwakilan kota peninjau atau
observer.
"Adalah kehormatan bagi Jakarta menjadi tuan rumah pertemuan U20 Sherpa setelah pertemuan di Roma dan Milan," kata Anies melalui unggahan Facebook yang dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (24/3).
Anies mengatakan, Jakarta dan Jawa Barat sebagai
co chair U20 tahun 2022 akan terus mendorong pemimpin kota untuk bersuara, berkolaborasi, dan menyampaikan rekomendasi bersama soal isu krusial di aspek lingkungan, sosial dan ekonomi kepada pemerintah Indonesia saat Presidensi G20.
Pertemuan U20 ini akan fokus pada 6 isu. Yakni, pemulihan ekonomi-sosial, pemulihan kesehatan mental pasca Covid-19, mobilitas transportasi, energi terbarukan, perumahan terjangkau, dan pekerjaan di masa depan.
U20 memiliki peran penting untuk membangun aksi kolektif dan pemahaman kolaboratif antara wali kota/gubernur kota-kota di U20 dan mitra internasional lain.
"Peran kita adalah menginformasikan dan merekomendasikan kepada para pemimpin negara G20 melalui U20 komunike," terangnya.
Menurut Anies, dunia sedang menghadapi masa-masa sulit yang membutuhkan perhatian lebih, tapi jangan sampai mengalihkan fokus kita.
"Kita butuh membahas isu-isu penting untuk memastikan solusi jangka panjang untuk kota-kota dan pemerintahan dalam G20," katanya.
"Ini adalah kesempatan langka bagi pemerintah lokal dan nasional memiliki integrasi vertikal untuk saling mendukung, menerjemahkan kesepakatan global menjadi kebijakan, ke dalam program, yang menguntungkan bagi masyarakat," demikian Anies.
BERITA TERKAIT: