Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dari hasil laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang , tinggi muka air pada dua kelurahan mulai surut.
Kata Muhari, genangan yang terpantau mulai surut berada di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang, Kecamatan Serang.
Namun demikian, petugas gabungan masih bersiaga untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk.
"Data sementara pada hari ini (1/3), pukul 17.54 WIB, sebanyak 1.333 KK terdampak banjir yang terjadi setelah hujan lebat mengguyur kawasan kecamatan," jelas Muhari, Selasa (1/3).
Muhari mengatakan bahwa BPBD Kota Serang mengidentifikasi wilayah terdampak yaitu tersebar pada delapan kelurahan di tiga kecamatan. Dianataranya: Kelurahan Lontar Baru, Serang, Kagungan dan Kota Baru di Kecamatan Serang, Kelurahan Kasemen, Terumbu dan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen serta Kelurahan Drangong di Kecamatan Taktakan.
Muhari menambahkan, sejauh ini belum ada laporan terkait korban jiwa akibat peristiwa ini. Pihak BPBD yang dibantu pihak kelurahan dan kecamatan masih melakukan pendataan terkait warga yang mengungsi.
"Petugas gabungan BPBD yang dibantu TNI, Polri dan relawan memfokuskan pada upaya penyelamatan dan evakuasi warga terdampak banjir," pungkas Muhari.
Kota Serang termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kajian inaRISK mencatat 6 kecamatan berada pada bahaya dengan kategori tersebut, salah satunya kecamatan yang saat ini terdampak banjir.
Kelima kecamatan dengan potensi bahaya banjir yaitu Kecamatan Curug, Walantaka, Cipocok Jaya, Taktakan dan Kasemen.
BERITA TERKAIT: