Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menginformasikan debit air Sungai Cileungsi meluap akibat hujan tersebut. Saat banjir berlangsung, tinggi muka air terpantu sekitar 130 hingga 160 sentimeter.
Muhari mengatakan, data BPBD mencatat 3.052 KK atau 11.208 jiwa terdampak dan tidak ada laporan korban jiwa.
"Selanjutnya, sebanyak 3.200 unit rumah terdampak serta beberapa fasilitas umum lain, di antaranya fasilitas pendidikan 3 unit dan tempat ibadah 6 unit," demikian penjelasan Muhari.
Merespons kejadian ini, pihak BPBD telah melakukan koordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan untuk pendataan.
Selain itu, BPBD Kabupaten Bogor juga melakukan pemantauan tinggi mata air (TMA) dan berkoordinasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) terkait penyebaran peringatan dini waspada banjir.
Selama penanganan darurat berlangsung, personel TNI, Polri, dinas terkait serta relawan turut membantu dalam memastikan keselamatan warga.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi maupun menghindari risiko bahaya banjir," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: