Ketua Umum Forum Lintas Tokoh Pantura Kabupaten Tangerang, Ahmad Yani menurutkan, salah satu kinerja Bang Zaki terkait program pembangunan berkelanjutan untuk kawasan pesisir. Melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan), Bang Zaki sukses melakukan penataan kawasan, infrastruktur sampai dengan pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Saya melihat masing-masing desa diangkat ciri khas keunggulannya tanpa meninggalkan budaya, adat lokal termasuk kulinernya. Salah satunya ikan bandeng cabut duri, keripik sukun dan makanan khas lainnya, yang saat ini mulai dikenal masyarakat di luar Tangerang,†ujar Ahmad Yani dalam keterangan tertulis, Kamis (6/1).
Ada lima desa pesisir di lima Kecamatan yang menjadi fokus pelaksanaan program Gerbang Mapan. Desa-desa tersebut antara lain Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga, Desa Ketapang Kecamatan Mauk, Desa Patra Manggala Kecamatan Kemiri, Desa Surya Bahari Kecamatan Sukadiri dan Desa Kronjo Kecamaatan Kronjo.
Target program Gerbang Mapan adalah menuju pesisir sejahtera hingga tahun 2023. Atas keberhasilan ini, sang bupati dipercaya menjadi Wakil Presiden Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG).
Selain itu, beber Yani, kinerja lainnya terkait pemberantasan protitusi di kawasan Dadap yang telah berdiri sejak tahun 1970-an.
“Dengan tekad yang kuat, meski banyak rintangan dan tantangan, Bang Zaki berhasil membersihkan praktek protitusi di kawasan Dadap,†ujarnya.
Seluruh bangunan tempat prostitusi di Dadap kini sudah dibongkar. Sebelumnya sempat banyak bangunan tempat hiburan karaoke di bibir jalan kawasan Dadap Cheng In atau Kampung Baru Dadap yang berbatasan langsung dengan Kali Prancis. Aktivitas di kawasan itu kini tak lagi gemerlap. Dadap kini sudah sangat berkembang pesat dengan banyaknya industri, kawasan pergudangan dan perniagaan.
Jika masih ada masyarakat yang protes bahwa Bang Zaki tidak sepenuhnya mengatasi protitusi di kawasan Kabupaten Tangerang, menurut Yani itu perlu diklarifikasi terutama bentuk protitusinya seperti apa.
“Jika transaksinya dilakukan melalui telepon, media sosial, dari mulut ke mulut, janji bertemu di tempat keramaian dan eksekusinya di luar Kabupaten Tangerang, ya tentu saja sulit diberantas. Wong polisi saja juga akan kesulitan mengungkapnya. Apalagi, bupati kan tidak hanya itu kerjaannya,†tegasnya.
Sebagai koordinator di kawasan Pantura, Kabupaten Tangerang, Yani mengakui selalui mengawasi kinerja bupati terutama program-program yang dilaksanakan selama dua periode kepemimpinannya.
“Kinerja bupati layak dikasih dua jempol,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: