Berdasarkan hasil analisa disebutkan, sirkulasi siklonik terpantau di Laut Cina Selatan sebelah utara Kalimantan yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Natuna bagian timur hingga perairan utara Kalimantan bagian utara.
Daerah sirkulasi siklonik juga terpantau di perairan barat Bengkulu yang menyebabkan daerah konvergensi yang memanjang dari Samudera Hindia barat Bengkulu hingga perawan barat Bengkulu.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Kepulauan Nias bagian selatan hingga Semenanjung Malaysia bagian utara, dan Selat Makassar bagian utara hingga Kalimantan bagian utara dan dan Papua bagian tengah hingga Papua bagian barat.
"Kondisi ini pun mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah-wilayah tersebut," demikian dikutip dari
Kantor Berita RMOLJakarta, Jumat (14/5).
Selanjutnya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, para Camat dan Lurah daerah rawan banjir atau longsor agar antisipasi dengan siagakan PPSU dan Satgas Banjir.
"Hubungi 112 apabila membutuhkan bantuan," tutup Informasi tersebut.
BERITA TERKAIT: